Bro dan sis sekalian…akhirnya Honda berhasil menusuk dan memenangkan
race dalam Indoprix seri 3 yang diselenggarakan di sirkuit Kenjeran
Surabaya. Tempel-tempelan dan akhirnya menyabet podium tertinggi lewat
Denni Triyugo. Race satu dan dua tidak mampu dibendung Sigit. Dan…secara
meyakinkan, rider asli Jawa Timur tersebut mempersembahkan piala kelas
110cc bagi Honda. Herannya…pak Abidin (YIMM) menanggapi dengan santai
atas kekalahan tim mereka dikelas 110cc.
“Kemenangan bukanlah utama bagi tim
kami. Namun konsistensi riset motor injeksi merupakan prioritas yang
saat ini kami terus pelihara. Justru dengan makin kompetitifnya
kompetitor akan bagus untuk kompetisi. Kalau diseri 3 ini semua kelas
juga kami sapu bersih…dikuatirkan pada seri 4 jadi garing tidak ada
semangat bersaing” serunya tersenyum ringan. Menurut pria yang
menjabat sebagai advisory motorsport YIMM, diseri 3 Kenjeran…seluruh
chief mekanik tim biru dilepas untuk mengoperasikan tool injeksi secara
mandiri. Pihak pabrikan hanya memantau dari jauh dan memberikan input
jika ada yang kurang. “Seri 3 ini, proses setingan seluruhnya
dilakukan masing-masing tim. Kami bebaskan mereka berkreasi dengan bekal
ilmu yang sudah diberikan didua balap sebelumnya. Kami tahu tindakan
ini gambling. Tapi ternyata hasil cukup memuaskan. Tujuan kami adalah
share ilmu dan teknologi agar kultur lama mulai ditinggalkan untuk
menyongsong era baru dalam dunia balap modern. Itu yang terpenting bagi
kami dibanding kemenangan itu sendiri” tegas pak Abidin lagi…
Hasil balap Kenjeran seri 3 memang
memberikan spirit baru bagi tim Honda. Blade 110cc karbu yang
ditunggangi Denny begitu kencang. Nempel dan terus menekan…pada
pungkasan lap sehingga berhasil memaksa Sigit mengisi podium kedua.
Hasil ini jelas menggembirakan. Kenapa?. Sebab pada pembukaan Indoprix
seri pertama, jarak kekalahan tim sayap mengepak lumayan signifikan
yakni hampir 10 detik dibanding pembalap pemenang. Tapi tidak diseri 3.
Walau terpaut sangat tipis….Honda terlihat makin kompetitif!. Sayang..…beberapa
tim termasuk pabrikan sayap mengepak belum berhasil menempatkan motor
injeksi mereka diposisi puncak. Sejauh ini motor yang kompetitif hanya
menganut sistem karbu. Sebenarnya bukannya tanpa kemajuan. Pada balap
kedua kelas 125cc….Denny sempat nyodok keposisi 3 dengan menggunakan
Blade125 injeksi. Namun mengalami engine failure dipertengahan lomba.
Durability masih menjadi isu penting yang kudu diperbaiki….
Honda terus berusaha mengembangkan bebek underbone injeksi guna
menggedor dominasi motor fuel injection Yamaha. Sebuah usaha yang
memerlukan kerja keras mengingat YIMM terlihat sangat siap dan matang
disana. Apalagi, para mekanik tim biru kini sudah bisa melakukan
setingan sistem FI untuk bebek balap mereka secara MANDIRI. Walau sempat
kecolongan dikelas 110cc, kelas 125 adalah bukti tak terbantahkan.
Underbone injeksi Yamaha semakin didepan.......?
post by IWB.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking